Akmi Baturaja

Minggu, 01 Desember 2013

TERBUKTINYA KAMPUS AKMI TERAKREDITASI

Proses akreditasi yang memakan waktu cukup lama akhirnya berujung pada hasil yang memuaskan, hal ini disebabkan pada tanggal 10 Januari 2009 BAN PT (Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi) telah memutuskan atas program studi Manajemen Informatika (MI) Diploma III dengan nomor : 024/BANPT /AK-VIII/DpI-III/I/2009 telah terakreditasi.

Direktur AMIK AKMI Baturaja, Naproni, S.T mengucapkan "Walaupun untuk pertama kalinya mengajukan proses akreditasi, AKMI Baturaja langsung lulus seleksi akreditasi dengan nilai hampir 300 poin. Hal ini menunjukkan bahwa apa yang selama ini dilakukan telah memenuhi standar pendidikan yang telah diinginkan pemerintah".

Akreditasi tersebut menunjukkan perguruan tinggi AMIK ”AKMI” Baturaja peduli akan kualitas dan prestasi yang pada akhirnya berguna bagi para alumninya untuk bekerja di skala nasional sekalipun.

"Dengan demikian untuk masalah perijinanan dan pengakuan pemerintah serta DUDI (Dunia Usaha dan Dunia Industri) AKMI telah terbukti" ujar Direktur AMIK AKMI Baturaja, Naproni, S.T

Sabtu, 30 November 2013

Kepribadian Orang Sukses


        Suatu kesuksesan memiliki banyak definisi dan variasi tolok ukur. Beberapa dari kita meyakini, bahwa kesuksesan berarti mencapai posisi tertinggi di kantor, variasi lainnya bermakna memiliki kecukupan finansial tertentu. Ada sebagian lagi mewujudkan kesuksesan sebagai sebuah predikat penghargaan dari kolega dan khalayak atas prestasinya. Dari bermacam definisi dan tolok ukur itu, satu hal yang dapat disimpulkan bahwa kesuksesan merupakan pencapaian impian melalui sebuah proses terstruktur dan terencana. Contohnya, si A mendefinisikan sukses jika dia mampu mencapai manajer pemasaran di tempat kerjanya. Usaha untuk “memuluskan” kesuksesan tersebut, A memutuskan untuk belajar kembali di institusi pendidikan S2 dan mengikuti beberapa seminar pemasaran. Tentu saja, banyak hal yang perlu dipersiapkan, baik itu material dan sikap pribadinya. Bentuk material berupa dana dan waktu merupakan hal yang pasti harus dipersiapkan, lalu perlu juga ditunjang dengan sikap pribadi dalam menyikapi proses pencapaian kesuksesan itu sendiri.

Ide Yang Di Kembangkan Para Ilmuan

Ide-ide kecil tak selalu menggambarkan pendapatan kecil. Ide kecil juga bisa berarti big money. Tergantung bagaimana menggarapnya. Sejumlah ide kecil bahkan menjadi penemuan besar karena produk sepele itu menjadi barang yang amat bermanfaat di masa sekarang.

Berikut ini adalah sejumlah orang yang sukses mengembangkan ide kecil menjadi sesuatu yang luar biasa. Sebagian mengantarnya menjadi pengusaha dengan penghasilan luar biasa sebagian lain memperoleh kedudukan bergengsi dan tercantum namanya di dalam deretan penemu-penemu hebat dunia.

1. Bette Graham Mistake Out
Idenya menutupi salah ketik dengan cairan putih yang cepat beku. Adalah Bette Graham yang punya ide itu. Sekitar tahun 1951 Ms Graham menjadi sekretaris eksekutif yang sering mengetik dokumen penting. Agar tak usah mengulang mengetik dokumen setiap kali ada salah ketik ia menggunakan cat putih yang ia ramu sendiri. Ternyata cat putih plus kuas kecil yang dinamakannya Mistake Out itu disukai teman-temannya juga. Akhirnya ia mendirikan pabrik Mistake Out.

Pada tahun 1972 omset usahanya sudah lima juta botol Mistake Out setiap tahunnya. Ketika ia meninggal tahun 1980 kekayaannya mencapai 475 juta dolar AS. Siapa sangka ide kecil itu bisa membuatnya kaya.

2. Earle Dickson Band-Aid
Capek berkali-kali menempelkan perban pada jari istrinya yang sering terluka saat mengiris makanan di dapur Earle Dickson menemukan cara jitu. Ia menggunting kain kasa kecil lalu menempelkannya di selotip.

Dengan cara ini kain kasa jadi mudah ditempelkan pada luka kecil. Ternyata ide yang dimunculkan pada sekitar tahun 1920-an itu cukup brilian sampai-sampai perusahaan tempatnya bekerja Johnson & Johnson memproduksinya secara massal dan Earle Dickson sendiri diangkat menjadi wakil presiden Johnson & Johnson.
  
3. Albert J. Parkhouse Gantungan Baju
Ia kehabisan cantelan jaket di dinding saat tiba di tempatnya bekerja. Albert J. Parkhouse yang bekerja di pabrik kawat pada sekitar tahun 1903 akhirnya menemukan ide. Kawat ia bentuk oval dengan dua ujung kawat disatukan sehingga menjadi kaitan. Dengan kawat bentukan itu ia bisa menggantungkan jaket dan mencantelkannya dengan mudah di dinding tanpa mengganggu jaket lain yang ada di sana. Itulah awal ditemukannya gantungan baju.

Sekarang siapa yang tak membutuhkan gantungan baju? Ide kecil itu kini jadi bisnis besar. Inilah bukti bahwa masalah kecil bisa jadi ide sukses yang luar biasa.


4. Arthur Fry Post-it
Bagaimana cara membuat catatan yang mudah ditempel mudah dilihat dan mudah pula dilepas? Arthur Fry punya caranya. Idenya didapat dari temannya yang memanfaatkan lem gagal (tidak lengket) sebagai bahan penempel kertas untuk menandai halaman di kitabnya. Arthur lalu mengembangkannya menjadi produk yang belakangan dikenal sebagai Post-it.

Post-it ide kecil itu kemudian menjadi produk andalan 3M (perusahaan yang mempekerjakan Arthur) dan menjadi bisnis besar. Kini dunia mengenalnya sebagai kertas catatan tempel yang populer..

5. David Horvarth dan Sun-Min Kim Ugly Doll
Apakah hanya boneka berwajah cantik saja yang laku? Sepasang kekasih David Horvarth dan Sun-MinKim justru memilih sebaliknya. Mereka membuat boneka buruk rupa (Ugly Doll) yang ternyata laku di pasaran. Sampai-sampai anak-anak Presiden AS Barack Obama juga mengoleksi boneka Ugly Doll itu.

Idenya sebenarnya sederhana. David suka membuat gambar monster di bukunya. Kekasihnya Kim memberinya kejutan saat David berulang tahun. Kim yang asal Korea membuat boneka berdasarkan gambar monster yang dibuat David. Hasilnya ya Ugly Doll itu. Kini mereka menjadi pengusaha boneka yang terkenal di AS gara-gara ide kecil dari gambar monster karya David Horvart.  

6. Toru Kumon Kumon
Anak pertama Toru Kumon seorang guru matematika SMA di Jepang sulit belajar matematika. Kumon lalu membuat metode (modul) pelajaran matematika bagi anaknya agar memudahkannya memahami ilmu hitung ini pada tahun 1954. Metode itu ia namakan Metode Kumon. Ternyata dengan metode itu anaknya bisa mengikuti pelajaran matematika dengan sangat baik. Setelah itu para tetangganya ingin mencoba metode yang sama. Kumon lalumendirikan Kumon Center.
  

Cara Mencari ide Peluang Usaha Baru

           Menciptakan dan mencari jenis usaha baru, tentu dibutuhkan ide kreatif dan tertentunya jiwa wirausaha dalam prbadi seseorang. Dalam mencari serta memanfaatkan peluang bisnis diperlukan modal berupa kemampuan diri. Beberapa hal mendasar berikut bisa menjadi pegangan kita untuk mengambil keputusan dalam mencari dan melihat peluang bisnis.

A. PENGETAHUAN

          Pengetahuan bisa diartikan sebagai informasi yang kita miliki. Semakin banyak informasi maka semakin banyak pula peluang yang bisa kita lihat yang akhirnya kita akan bisa memilih manakah kira-kira bisnis yang bisa dijalankan sesuai kemampuan. Berikut adalah tingkatan pengetahuan dalam melihat peluang bisnis maupun usaha:
Pengetahuan dasar. Pengetahuan dasar mencakup hal-hal yang umum, biasanya diajarkan cukup sekali langsung bisa mempraktekkan, seperti mencuci, memasak, dsb.
Pengetahuan menengah. Pengetahuan ini sangat perlu diajarkan berulang-ulang dalam beberapa waktu. Contohnya mengoperasikan komputer, belajar mengendarai mobil dsb.
Pengetahuan khusus (keahlian). Pengetahuan ini butuh pelatih, guru, atau pembimbing yang berpengalaman serta mempunyai keahlian khusus. Sebagai contoh, dokter spesialis jantung yang akan praktek dibantu oleh dokter jantung yang sudah profesional. Selain diajarkan secara formal, pengetahuan khusus dapat kita pelajari sendiri tanpa harus mengikuti pendidikan formal, misalnya belajar melukis, belajar internet marketing dsb.
Jika dalam melihat peluang bisnis kita sudah memiliki satu atau semua pengetahuan seperti di atas, maka kita siap meraih peluang bisnis tersebut. Semakin kita punya banyak pengetahuan, maka pengalaman yang akan kita peroleh juga semakin banyak jika mau untuk mencobanya.

B. MENTAL

           Sikap mental amat penting dalam mencapai kesuksesan dalam menjalankan bisnis maupun. Mentalitas adalah salah satu faktor untuk mencapai suksesnya dalam menjalankan bisnis. Mental juga diidentikkan dengan faktor emosional. Misalnya suatu kasus, kita pernah mengalami suatu kondisi dalam perasaan takut, was-was, dan bayangan negatif lainnya. Untuk menghilangkannya kita bisa menanamkan dalam alam bawah sadar kita bahwa semuanya akan baik-baik saja. Berpikirlah untuk di luar “kotak” sehingga kita dapat melihat masalah dari berbagai sudut pandang yang akan memudahkan dalam mengambil keputusan serta menghadapi setiap problem. Dan pada akhirnya perasaan negatif tersebut akan berlalu.

C. ATTITUDE

          Faktor yang membentuk mentalitas adalah sikap. Jika kita bersikap pesimis, negatif thinking, dan semua sikap negatif lainnya maka kita tak bisa melihat peluang bisnis yang bagus karena mental kita sudah jatuh. Namun apabila kita bersikap positif thinking, penuh semangat dan sikap positif lainnya maka mental kita akan merasa yakin bahwa kita akan mampu melewati semua hambatan dalam melihat dan menjalankan peluang bisnis tersebut. Satu point penting lainnya adalah kita tidak perlu takut untuk mencoba dengan sikap yang penuh optimis dan jangan pernah takut gagal. Justru dari kegagalanlah kita jadi tahu mana yang perlu dan tidak perlu dilakukan.

Cara Mencari Peluang Usaha

1. Mulai dari Rumah

         Seringkali peluang usaha ada di sekitar Anda. Hanya saja, Anda tidak peka melihat hal tersebut. Mulai optimalkan panca indra untuk bisa menangkap peluang usaha bahkan mulai dari rumah sendiri. Jika di rumah terdapat banyak pakaian bekas yang tertumpuk di lemari atau sepatu yang tertumpuk di rak, Anda bisa menjualnya dengan metode “Garage Sale”. Selain akan mendapatkan keuntungan berupa uang serta penggunaan lemari serta rak yang lebih efisien, Anda pun bisa membantu orang lain mendapatkan barang berkualitas baik dengan harga miring. Menarik bukan?
Untuk yang memiliki ratusan buku yang bertumpuk di gudang, daripada buku-buku tersebut hanya teronggok sia-sia bahkan rentan menjadi rusak karena termakan rayap, ada baiknya menjadikan buku-buku tersebut peluang usaha dengan membuka taman bacaan.
Anda bisa menyewakan buku-buku tersebut dengan harga yang terjangkau oleh masyarakat di sekitar lingkungan tempat tinggal. Dengan cara seperti ini, yang pasti Anda akan mendapatkan keuntungan dari harga sewa. Buku-buku tersebut pun akan memiliki kemanfaatan yang lebih luas dan Anda pun bisa membantu meningkatkan minat baca warga di sekitar serta membantu mereka mengakses bacaan bermutu yang seringkali tidak terjangkau. Bisnis yang sederhana tapi dampaknya luar biasa!

2. Mulai dari Lingkungan Tempat Tinggal dan Tempat Kerja

          Kalau selama ini setiap kali ke luar rumah  hanya pergi begitu saja, tidak banyak memerhatikan lingkungan di sekitar bahkan cenderung autistik (jarang menegur tetangga, berjalan sambil mengenakan headset, dan mendengarkan lagu dari ponsel), kini, saatnya mengubah kebiasaan itu. Karena banyak orang mendapatkan peluang usaha justru dari tempat yang tidak terduga seperti lingkungan tempat tinggalnya sendiri. Ketika mulai melangkahkan kaki ke luar rumah, tajamkan semua indra dan mulai memerhatikan segala hal yang bisa tertangkap oleh mata atau telinga.
Ketika banyak anak-anak berusia balita bermain tanpa aktivitas, Anda bisa melihatnya sebagai peluang usaha untuk membuka tempat penitipan anak atau peluang untuk mendirikan sekolah PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini). Juga ketika dalam jarak 50 meter tidak tersedia penjual pulsa, itu adalah peluang untuk berjualan pulsa. Begitu juga ketika mendapati banyak anak usia sekolah di sekitar tempat tinggal Anda, maka warung internet (warung internet) adalah peluang usaha yang bisa dikembangkan.
Cara ini juga berlaku untuk seorang pekerja kantoran atau karyawan perusahaan. Saat ini, banyak pegawai atau karyawan yang juga berwirausaha dengan memanfaatkan peluang usaha yang tersedia di tempat kerja mereka. Beberapa karyawan kesulitan membeli makan siang karena malas terjebak macet, maka usaha katering adalah peluang yang bisa dikembangkan. Anda juga bisa membawa baju untuk dikreditkan kepada sesama teman kerja.
Nah, banyak bukan peluang usaha di sekitar Anda? Jadi, yang perlu dilakukan hanyalah lebih peka dan banyak memerhatikan apa pun di sekitar Anda.

3. Manfaatkan Internet Sebaik Mungkin

        Ketika orang lain bisa mendapatkan begitu banyak manfaat dari internet, tidak hanya pengetahuan dan informasi, tetapi berinternet ria juga bisa menghasilkan uang. Anda pun bisa! Saat ini, jejaring sosial seperti facebook dan twitter banyak dimanfaatkan untuk menghasilkan uang. Pilih satu jenis usaha yang sesuai dengan minat anda kemudian manfaatkan pertemanan di twitter ataupun facebook untuk mempromosikan usaha anda.
Jika anda hobi menulis, Anda pun bisa menghasilkan uang dari rangkaian kata-kata yang disusun. Karena saat ini, banyak situs penyedia artikel yang membayar para penulis artikelnya dengan layak.Anda pun bisa memilih mengelola blog yang bisa menghasilkan uang (Google Adsense). Jadi, jangan hanya haha-hihi di internet, mari cari dan manfaatkan peluang usaha dari situ.
Anda juga pasti sudah tahu tentang toko online bukan seperti tokobagus.com atau berniaga.com? Anda punya barang yang menarik untuk dijual atau ingin berjualan sesuatu? Anda bisa mencobanya. Percayalah, bisnis itu bisa bikin ketagihan. Sekali menawarkan barang dan ada yang membelinya, maka Anda akan terdorong untuk berjualan lagi dan lagi.
Anda bisa membuat toko online sendiri dengan tutorial yang dengan mudah didapatkan di internet ataupun bisa melalui facebook dengan modal unggah foto, lalu tag di sana-sini. Nah, begitu banyak peluang usaha yang bisa dimanfaatkan dari internet, bukan? Jadi maksimalkan kegemaran Anda untuk blogwalkinggoogling, dan web browsing.

4. Baca Buku dan Ngobrol Langsung dengan Pengusaha

         Saat ini, buku-buku tentang mencari, menangkap, dan mengembangkan peluang usaha begitu banyak tersedia di toko buku atau perpustakaan, mulai dari buku tentang usaha dengan modal kurang dari 5 juta rupiah hingga ratusan juta rupiah—buku tentang usaha rumahan sampai usaha gedongan. Selain membaca buku tentang berbagai peluang dan jenis usaha yang mungkin dikembangkan, Anda juga perlu membaca buku yang berisi testimoni dari berbagai pengusaha dengan ragam bidang usaha untuk memperluas pemahaman dan memotivasi diri.
Kalau punya kenalan yang sedang merintis usaha atau bahkan yang usahanya sudah maju, jangan ragu untuk banyak ngobrol dan menimba pengalaman darinya. Ingat, pengalaman adalah guru yang terbaik. Bahkan dengan ngobrol serta berdiskusi langsung, Anda akan mendapatkan cerita lengkap tidak hanya kisah suka, tetapi juga jatuh-bangunnya teman atau rekan dalam menjalankan usahanya.
Bahkan dengan mengobrol, bisa jadi Anda mendapat peluang usaha dari teman, karena mungkin saja ia menawarkan kepada Anda untuk mengelola cabang usahanya yang baru. Di dunia, tidak ada yang tidak mungkin kalau kita mau berusaha dan yang namanya silaturahmi pastinya memberikan dampak positif.

5. Simak Tayangan Talkshow Bisnis di Radio atau Televisi

          Cara mencari peluang bisnis adalah pengetahuan dan keterampilan yang bisa didapatkan di mana saja. Kalau belum atau tidak punya kesempatan untuk sekolah bisnis atau kuliah bisnis, jangan khawatir! Saat ini, belajar bisnis bisa di mana saja dan tidak melulu harus melalui lembaga pendidikan.
Melalui media radio atau televisi yang menyiarkan acara talkshow bisnis, Anda bisa mendapatkan informasi tentang peluang usaha yang tersedia seperti usaha waralaba, jual beli tanah, atau jual beli murah. Selain itu, Anda juga bisa mengikuti seminar-seminar yang diselenggarakan oleh berbagai motivator bisnis untuk memperluas jaringan dan memperluas kesempatan mendapatkan peluang susaha.

6. Amati Tren dan Minat Masyarakat

          Cara mencari peluang bisnia lainnya adalah dengan mengamati tren dan minat masyarakat. Kalau sekarang anak muda sangat menggemari segala hal yang berbau Korea, itu adalah peluang usaha yang bisa dimanfaatkan karena anak muda atau remaja adalah pangsa pasar yang potensial. Anda bisa berjualan stiker, poster, pernak-pernik bergambar artis Korea di sekitar sekolah-sekolah.
Anda juga bisa belajar banyak tentang mengamati tren dan minat masyarakat melalui pengalaman Klinik TCM atau maraknya pengobatan alternatif. Ketika masyarakat sudah mulai meninggalkan pengobatan medis dan mencari pengobatan alami/herbal, situasi ini ditangkap dengan baik oleh penyedia jasa pengobatan alternatif.

7. Manfaatkan Momen (Hari Raya, Hari Besar, dan Acara Publik)

         Banyak orang jeli melihat peluang usaha dengan memanfaatkan momen. Misalnya, momen hari raya seperti Lebaran, Natal, dan Tahun Baru. Kenali dan data kebutuhan masyarakat menjelang hari raya tersebut dan Anda bisa menjadi salah satu penyedia kebutuhan tersebut, baik itu sembako, pakaian, parcel, dan sebagainya.
Terapkan harga yang sedikit lebih murah namun banyak yang membeli, daripada harga yang mahal namun sedikit yang membeli. Anda bisa belajar banyak dari para pedagang terompet tahun baru atau pedagang parcel yang menangguk keuntungan besar dengan memanfaatkan momen hari raya Idul Fitri dan Natal.
Juga ketika ada acara-acara publik seperti misalnya pameran produk, festival kebudayaan, dan konser musik. Jadilah orang yang pertama berpartisipasi dalam acara tersebut. Jika punya cukup modal, Anda bisa menyewa tempat dan berjualan barang yang diminati banyak orang. Jika modal sedikit, Anda bisa memanfaatkan trotoar atau lahan parkir di sekitar tempat acara tersebut.
Mengacu pada kata-kata bijak bahwa, tangan di atas selalu lebih baik daripada tangan di bawah. Begitupun dengan orang yang membuka peluang usaha bahkan mampu menciptakan peluang usaha, maka derajatnya lebih tinggi dari yang lainnya.

Acuan Cara Mengetahui Peluang Usaha Disekitar Kita

Yang tidak terduga

       Banyak hal yang merupakan sumber peluang yang tidak terduga. Satu contoh positif, bahwa yang tidak terduga akan membawa peluang usaha atau mungkin berinovasi ketika seseorang melakukan pelatihan SDM pada sebuah perkebunan. Salah satu jenis komoditinya adalah kopi. Berdasarkan cerita dari karyawan yang ikut pelatihan tersebut dikatakan bahwa komoditi kopi selama ini terus merugi, kecuali satu hal yaitu ketika terjadi krisis moneter dimana rupiah terdepresiasi. Krisis menoter bagi sebagian pihak merupakan petaka namun hal ini justru menjadi yang tak terduga dalam meraih keuntungan. Tetapi baru sebatas meraup keuntungan dan belum dalam masuk dalam taraf berinovasi.

Inovasi berdasarkan kebutuhan proses

     Inovasi di sini menyempurnakan proses yang sudah ada, menggantikan satu mata rantai proses yang lemah, atau merancang kembali proses yang lama yang sudah ada. Layanan satu atap yang dipelopori oleh pemerintah daerah Kabupaten Sidoarjo dan disusul oleh Pemkab Sragen adalah contoh pemangkasan waktu untuk memperoleh ijin usaha di dua wilayah tersebut. Kecepatan dalam memberikan ijin ini berkorelasi positif dengan jumlah investor yang menanamkan modalnya. Dalam hal ini proses yang dirasakan tidak perlu dipangkas atau dengan kata lain disederhanakan.


Perubahan persepsi, mood, dan makna

      Perubahan persepsi merupakan sumber peluang inovasi. Dengan meningkatnya sebagian daya beli masyarakat maka persoalan makan bukan hanya sekedar memenuhi kebutuhan dasar saja. Masyarakat membutuhkan suasana nyaman. Oleh karena itu, di beberapa wilayah tumbuh rumah makan berkelas internasional atau menggunakan konsep alami dengan harga yang cukup mahal.
Demikian juga dengan konsep kecantikan bagi wanita. Menurut persepsi wanita, wanita yang cantik adalah yang berkulit putih. Hal ini ditangkap oleh berbagai rumah kecantikan dengan memberikan layanan memutihkan wajah.

Perubahan struktur industry atau struktur pasar

     Oleh karena waktu menjadi sangat berharga, maka konsep one stop service menjadi strategi bisnis yang banyak dilakukan oleh pelaku pasar. Sekarang ini, jasa dokter tergabung dalam layanan kesehatan yang lain yaitu laboratorium medik dan apotik, sehingga dalam satu waktu pasien mendapatkan serangkaian dari layanan kesehatan.
Demikian juga dengan konsep mall atau plaza yang menyediakan ruang-ruang untuk seluruh kebutuhan manusia dari supermarket, peralatan elektronik, sampai dengan layanan kebugaran, hiburan dan kesehatan.

Perubahan demografi

    Perubahan demografi didefinisikan sebagai perubahan penduduk dalam jumlah, struktur umur, komposisi, jenis pekerjaan, status penghasilan, dan status pendidikan merupakan sumber peluang yang paling mudah diramalkan.
Masyarakat Yogyakarta dikenal mempunyai angka harapan hidup yang paling tinggi di atas rata-rata nasional. Dengan demikian manula di tahun-tahun yang akan datang di Yogyakarta jumlahnya akan semakin meningkat. Kebutuhan khusus untuk manula seperti layanan kesehatan menjadi sumber peluang inovasi. Dan kebutuhan tempat tinggal pun bisa jadi peluang bagi pelaku developer property, tidak kalah juga hal ini bisa jadi peluang bagi pelaku kuliner mengingat di Yogyakarta banyak pendatangnya.

Pengetahuan yang baru

    Beberapa perusahaan dengan devisi penelitian dan pengembangan, secara terus menerus mengembangkan produk dan layanan yang baru. Pengembangan berdasarkan riset ini membutuhkan waktu lama dan biaya yang besar. Nah peluang yang bisa diambil salah satunya ialah perusahaan yang bergerak khusus dalam jasa riset pasar. Hasil dari riset pasar dapat dijual kepada perusahaan-perusahaan yang membutuhkannya.
Tentunya selain pemaparan Peter Drucker masih banyak skill cara mengetahui peluang usaha disekitar kita.

Cara Mengetahui Peluang Usaha Disekitar Kita

        Jumlah penduduk Indonesia yang berwirausaha saat ini baru mencapai angka 0,18 persen dari jumlah 2,38 juta penduduk Indonesia hal ini berdasarkan data yang tercatat oleh Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi. Idealnya, supaya Indonesia bisa berdaya saing tinggi dibutuhkan paling sedikit 2 persen dari 238 juta orang penduduk Indonesia atau sekitar 4,76 juta orang wirausaha baru dengan beragam profresi dan keahlian
Maka dari hal itu peran Mahasiswa lulusan S1 dari berbagai bidang sangat diharapkan bisa menciptakan lapangan kerja. Dalam menciptakan lapangan kerja bisa sambil jadi karyawan di perusahaan orang lain dulu untuk mematangkan mental dan kemampuan dalam menjalankan roda bisnisnya atau langsung terjun ke dunia wirausaha tanpa sambil bekerja di perusahaan orang lain.

     Padahal kita masih menyadari sampai saat ini masih sangat minim Perguruan Tinggi yang membekali Mahasiswanya ilmu dan skill kewirausahaan. Sehingga tidak jarang lulusan S1 banyak yang takut langsung terjun ke dunia wirausaha mengingat mental yang belum matang, terlalu banyak pertimbangan, terlalau lama menganalisa, dan tidak memiliki kemampuan cara mengetahui peluang usaha disekitar kita.
         Lalu dimanakah anda akan menemukan peluang usaha tersebut. Permasalahan ini dapat kita mulai dengan memperhatikan lingkungan dan kondisi di sekitar kita. karena biasanya peluang usaha itu ada di sekitar kita. Namun sayangnya, kebanyakan orang yang berusaha mencari sebuah peluang usaha baru, selalu berpikir terlalu muluk-muluk dan berorientasi terlalu jauh pada ekspektasi mereka akan sebuah peluang usaha. Padahal peluang usaha yang menjanjikan itu, selalu berasal dari sebuah pemikiran sederhana dengan pengelolalan yang cemerlang. Dan bahkan ide- ide peluang usaha tersebut kadang bukanlah sesuatu yang terpikirkan oleh orang lain sebagai sebuah peluang menguntungkan.